Pages

JURUSANKU

Minggu, 24 April 2011

menghidupkan ekonomi rakyak melalui koperasi. mata kuliah koperasi (communiti depelopment/ PMI)

oleh: Muhammad Haris


Hidupkan Ekonomi Rakyat melalui koperasi

Abstrak
Koperasi adalah badan usaha ekonomi kerakyatan yang beranggotakan orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama dan berazazkan kekeluargaan. Sebagai mana koperasi hanya beranggotakan orang-orang yang golongan menengah, orang –orang yang mempunyai modal yang lebih banyak tidak mau bergelut di usaha koperasi. Kebanyakan dari mereka lebih memilih usaha lain yang lebih menguntungkan dari sisi ekonomi dan biasanya bagi orang kaum kapitalis yang mementingkan keuntungan semata untuk memperoleh kekayaan.
            Munculnya koperasi adalah sebagai penyeimbang dari kaum kavitalis tadi, koperasi menawarkan cara baru dalam kegiatan ekonomi yang mana barang yang disediakan di koperasi disediakan untuk keperluan anggota dan masyarakat umum. Koperasi membeli barang langsung kepada pembuat barang atau produksi, sehingga harganya lebih murah bila di bandingkan di tempat lain, tmpat lain (Warung) harganya akan lebih mahal, karena konsumen membeli barang dari pengecer, tentu harganya bertambah mahal. Dengan munculnya koperasi ini, dapat membantu dan meringankan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Sebagaimana tujuan dari koperasi adalah untuk mensejahterakan masyarakat.
1. Koperasi  
            Koperasi sebagai organisasi usaha yang dimiliki dan mampu melayani orang banyak harus dapat berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.  Serta Koperasi juga perlu melakukan kerjasama antara koperasi dengan badan usaha lainnya khususnya yang berkaitan dengan pengembangan produk-produk unggulan dan potensi daerah. Sehingga Koperasi dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk berjuang bersama-sama terutama dalam mengatasi perekonomian.
Koordinasi pemberdayaan koperasi yang baik telah dilaksanakan oleh Pemerintah serta gerakan Koperasi akan lebih baik dimasa mendatang. Dan dapat melawan perkembangan globalisasi perekonomian dan menciptakan iklim persaingan yang kondusif. setiap Koperasi dapat mempertahankan jati diri dalam mengembangkan usaha dan perkoperasian. Usaha koperasi diharabkan dapat lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dapat mengatasi persoalan krisis perekonomian yang saat ini tengah melanda masyarakat kita.
2. Usaha Koperasi
            Dalam pembahasan ini, kita sudah mengetahui usaha koperasi itu banyak jumlahnya, tetntunya semua itu di buat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar masyarakatnya memperoleh kesejahteraan. Dari jenis koperasi saja kita sudah melihat, ada koperasi yang bergerak di satu bidang saja (koperasi simpan pinjam/ kredit). Dan koperasi yang usahany di banyak bidang. Namun terlepas dari itu semua tergantung dari kebijakan pimpinan koperasi dalam memajukan koperasi disuatu daerah. Ketika kita ingin mendirikan sebuah koperasi maka yang paling utama kita melihat pasarnya, (bagaimana kebutuhan masyarakat setempat, apa yang yang menjadi sumber mata pencarian bagi mereka dll).
            Setelah kita mengenal pasarnya seperti apa maka kita bangun dan tetapkan di tempat itu di bangun sebuah koperasi, dalam pembahsan ini penulis membahas usaha koperasi dalam membangun ekonomi rakyat yaitu dengan membuat kopdit (koperasi kredit). Yang mana usaha koperasi ini mempunyai fokus perhatian terhadap kehidupan ekomoni rakyat kecil. 
 Uang yang dikumpulkan dari masyarakat akan dikembalikan kepada masyarakat. Uang tidak akan di bawa keluar dari kabupaten atau suatu daerah. Masyarakat yang diasumsikan miskin, ternyata susah memiliki potensi untuk membangun dirinya sendiri dalam kebersamaan. Hal ini hanya mungkin jika dilaksanakan secara terus menerus dan terprogram dalam pelaksanaan koperasi. Hal ini sebagai mana terdapat di di wilayah Kabupaten Ngada, yang mengembangkan usaha kopdit dengan melihat kondisi penduduk yang kebanyakkan menjadi UKM dan berdagang di pasar. Arah pandang baru, pengembangan koperasi kredit di wilayah ini terbangun ketika mulai adanya kerjasama dengan Canadian Coperative Associtation (CCA) melalui Inkopdit pada tahun 2001 dengan program kopdit model 2000. Berbagai pencerahan dilakukan melalui modul-modul pelatihan terbesit kesadaran untuk membangun habitus baru dalam pengembangan koperasi kredit. Salah satu perubahan yang dilakukan adalah tidak adanya dualisme dalam pengelolaan kopdit.
                Selain itu, kopdit juga senantiasa memfasilitasi penataan kelembagaan kopdit, baik menyangkut keorganisasian, keanggotaan maupun manajemen. Pengurus lebih berperan sebagai pembuat kebijakan dan manajer berfungsi pada tataran menjalankan kegiatan operasional. Namun perubahan ini tidaklah semudah mengedipkan mata. Harus ada sikap resistensi terhadap perubahan. Namun berkat pencerahan melalui pelatihan dan studi banding pada beberapa koperasi di suatu daerah dengan daerah lain, maka wawasan tentang pengembangan usaha dan tekniknyapun akan lebih baik dan terporogram.
            Pertumbuhan anggota dan usaha keuangan merupakan dampak penataan sistem kelembagaan kopdit. Karena itu, tidaklah mengherankan kalau koperasi kredit yang senantiasa membuka diri terhadap pembenahan dan perubahan akan berimplikasi pada pertumbuhan dan perkembangan kopdit.
3.Keanggotaan dan Langkah-Langkah Pelaksanaan Koperasi
            Bila kita lihat dan memperhatikan dengan daerah lain yang sudah mendirikan sebuah koperasi, maka itu dapat kita jadikan reperensi untuk memajukan koperasi yang kita bangun di suatu daerah yang baru.disuatu daerah maka ikatan persaudaraan seperti di pedesaan yang masyarakatnya bersipat homogen, maka keanggotaannya harus kita bentuk sebaik mungkin. Patut disadari bahwa koperasi kredit adalah organisasi berbasis anggota, kumpulan orang-orang dan bukannya organisasi berbasiskan modal sehingga perluasan keanggotaannya menjadi fokus utama segenap fungsionaris dan insan kopdit. Hendaknya perluasan anggota kopdit dimulai dari keluarga : Bapak, Mama, dan Anak. Keluarga menjadi inti pengembangan koperasi kredit.
            Setelah itu terbentuk dan termanajemen dengan baik barulah berkembang kepada tingkat masyarakt di dusun dan keluarahan serta masyarakat luas pada umumnya. Karena keberhasilan koperasi pada tahab awal bukan karena banyaknya anggota, tetapi bagaimana keanggotaan yang sedikit itu dimulai dari sekelompok kecil orang. Namun hal itu butuh kerjasama dan keswadayaan masyarakat setempat untuk membangun dirinya dalam semangat kebersamaan dan solidaritas.
            Menyikapi era perkembangan ekonomi pasar sebagai bagian dari globalisasi ekonomi sekarang ini, maka koperasi kredit sebagai badan usaha perlu mengatur langkah-langkah strategis dan aktis sesuai tuntutan sebuah badan usaha tanpa harus mengunggulkan prinsip-prinsip koperasi yang dianut secara universal.
            Dalam era ekonomi baru sangat ditekankan kesiapan sumber daya manusia sebagi faktor kunci sukses penataan kelembagaan dan usaha koperasi kredit selaras dengan perkembangan kebutuhan anggota sesuai tiga strategi kopdit, yaitu:
1.      Gerakan pertumbuhan anggota kopdit melalui gerakan kopdit peningkatan jumlah  anggota setiap tahun.
2.      Unggul dalam persaingan (Profesionalisme dalam Manajemen).
3.      Keberlanjutan kopdit dengan melembagakan sistem untuk bekerja.
Strategi ini bisa terlaksana kalau pengurus berpikir visioner dan manajemen bekerja secara profesianal, serta anggota sadar berkopdit. Selain itu, para pemuda harus berperan aktif dan mempunyai pisi yang jelas dalam membantu bproggram koperasi, dukungan dari masyarakat luaspun dibutuhkan dengan membangun kearah kemajuan, kalo sudah begitu, tinggal dikumpualkan dalam suatu pertemuan yang disana pasti akan terbuka segala kebutahan dan keinginan dari masyarakat untuk di penuhi. Inti tujuan dari kopdit adalah menghidupkan ekonomi rakyat kecil melalui koperasi.
Hal ini telah dibuktikan oleh negara lain seperti Ngada,  yaitu mereka memakai sistem kopdit dalam memajukan perekonomian negara mereka dengan meningkatkan dan membantu ekonomi masyarakat kecil yang punya potensi tapi tidak bisa menggunakannya. Seperti kegiatan mereka dalam kopdit yaitu dalsam konteks pengembangan kapasitas dan kapabilitas fungsionaris koperasi kredit, Pemda Ngada telah memberi dukungan baik dukungan moril maupun dukungan financial.
Masih terekam baik dalam catatan kopdit pada 14 Januari 2006, fungsionaris kopdit telah melakukan audiens dengan pak Bupati Ngada, Drs. Pit Jos Nuwa Wea. Dalam temu dialog itu ternyata adanya kesamaan visi antara Puskopdit dengan Pemda Ngada yakni pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan atau terwujudnya kemajuan dan kesejahteraan, berbasis keunggulan dan kemandirian. Atas dasar kesamaan visi ini maka tercetus komitmen pak Bupati Ngada untuk mendukung kegiatan pendidikan anggota serta fungsionaris kopdit dan menyediakan lokasi tanah untuk pembangunan gedung kopdit.
 Hasil lainnya yakni, adanya motivator di setiap kopdit sebagai ujung tombak perluasan keanggotaan kopdit, kemampuan dan ketrampilan untuk melakukan internal audit, adanya perubahan tata pelayanan koperasi kredit, terbangun kebiasaan untuk melakukan perawatan dasar komputer, adanya perubahan cara berpikir dan cara berindak di tingkat pengurus dan manajer kopdit, pengembangan pendidikan lanjutan bagi anggota kopdit.mereka juga menjadikan kopdit sebagai lembaga keuangan lokal.
Tahun 1988, Kopdit mereka mengadakan RAT yang pertama. Dalam kurun waktu 10 tahun (1988-1998), Kopdit yang pada awal keanggotaannya hanya terbatas pada masyarakat Desa, mulai diincar dan diminati mayoritas masyarakat Kecamatan dan propinsi. Karena itu, tahun 1999, Kopdit Sinar Harapan menjadi salah satu kopdit model setelah berkompetisi memenuhi delapan kriteria. Ujungnya, tahun 2000, Kopdit Sinar Harapan menjadi salah satu model 2000. Tahun 2004, mereka mendapat piagam penghargaan dari Kementrian Koperasi dan UKM RI sebagai salah satu Koperasi Berprestasi tingkat nasional.
Pendian dari sebuah koperasi tidak terlepas daari peran dan dukungan dari pemerintah, agar segala program dan tekat masyarakat untuk membangun menjadi tercapai, kalo tidak maka masyarakat akan selamanya berada dalam kemiskinan karena tidak ada solusi dan penyelesaian kepada mereka selalu mengalami kendala, maka harus ada dukungan kuat dari pemerintah. Koperasi merupakan lembaga keuangan mikro yang dapat secara langsung membantu kaum marginal di desa-desa. Untuk itu perlu didukung oleh pemerintah. Koperasi adalah salah satu jalan keluar dari lubang kemiskinan. Untuk itu semangat berkoperasi mesti digalakan bersama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar