Pages

JURUSANKU

Minggu, 24 April 2011

variabel dalam penelitian dakwah (communiti depelopment/ PMI)

oleh : Muhammad Haris

Pendahuluan

1. Latar Belakang
            Dalam sebuah penelitian, mengambil kesimpulan teoritis sebagai hasil akhir penelaahan kepustakaan maka variabel perlu di adakan identifikasi yang akan di telitinya. Maka dalam penelitian ini di butuhkan penetapan pariabel agar apa yang diteliti jelas apa yang seharusnya di bahas dan apa yang seharusnya di ungkap dalam penelitian itu. Dalalm sebuah penelitian itu mungkin manyak mengandung variable-variabel yang ada dalam permasalahan yang akan dibahas , karna  variabel adalah suatu hal yang berbentuk konsep yang bernilaidan konsep yang berpariasi.Variabel dalam psuatu penelitian ditentukan oleh landasan teorinya, dan akan ditegaskan oleh hipotesis penelitian.

2. Batasan Masalah
            Dalam pembahasan ini, sesui dengan judul makalah maka kami membatasi masalahnya sebagai berikut:
Ø  Pengertian dari Variabel
Ø  Macam-macam Variabel dalam penelitian
Ø  Pengukuran Variabel


Pembahasan

A. Pengertian Variabel
            Secara singkat variabel adalah konsep yang bepariasi yang mempunyai nilai, dalam pengertian ini dapat dilihat pengertian konsep adalah  jeneralisasi terhadap kejadianatau penomena-penomena yang ada itu, misalnya seperti rumah, itu merupakan konsep yang semua orang sudah mengetahui bentuk rumah.jeneralisasinya adalah tepat manusia beristirahat dalam kehidupannya[1].
            Pendapat lain juga mengatakan variabel adalah sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian  dan sering orang menyatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Variabel dalam suatu penelitian ditentukan oleh landasan teorinya dan ditegaskan oleh hipotesisnya. Karna itu landasan teorinya berbeda, variabel-variabel penelitiannya juga akan berbeda. Makin sederhana penelitiannya maka akan melibatkan variabel-variabel yang makin sedikit jumlahnya dan sebaliknya. Sebagai contoh hipotesis tentang perbedaan pengaruh metode diskusi dan metode ceramah tehadap prestasi belajar.yaitu metode mengajar dan prestasi belajar. Dalm contoh ini terdapat dua variabel.
            Akan tetapi secara teori, definisi variabel penelitian adalah merupakan suatu obyek, atau sifat, atau atribut atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara satu dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya[2].
Misalnya saja mahasiswa. Kalau kita berbicara tentang mahasiswa saja, hal ini belum bisa dikatakan variabel. Karena mahasiswa saja hanya merupakan sebuah konsep. Akan tetapi kalau kita sudah berbicara tentang Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Mahasiswa Fakultas Teknik, Mahasiswa Fakultas Hukum, artinya kita sudah membicarakan variabel. Karena mahasiswa Fakultas Ekonomi, Teknik dan Hukum merupakan konsep yang memiliki bermacam-macam variasi. Atau jika kita membicarakan tentang badan. Hal ini belum bisa dikatakan variabel. Karena badan saja hanya merupakan sebuah konsep. Akan tetapi sebaliknya, kalau kita sudah berbicara tentang tinggi badan mahasiswa, jenis kelamin mahasiswa, atau berat badan mahasiswa, atau aktivitas mahasiswa, berarti kita sudah berbicara tentang variabel. Karena tinggi badan, jenis kelamin, berat badan dan motivasi mahasiswa memiliki bermacam-macam variasi.
Untuk kepentingan penelitian, konsep bisa diubah menjadi variabel. Hal itu kita lakukan dengan cara memusatkan perhatian terhadap karakteristi-karakteristik dari variabel itu sendiri. Misalnya saja konsep tentang konsumsi, bisa diubah menjadi variabel makanan ringan, makanan berlemak, makanan berserat, dan lain-lain.
Akan tetapi konsep-konsep sosial yang sudah diterjemahkan menjadi satuan yang sudah kita anggap lebih operasional itu, variabel dan konstruk (construct), biasanya belum sepenuhnya siap untuk diukur. Karena variabel dan konstruk sosial memiliki alternatif dimensi yang bisa diukur dengan cara berlainan
B. Macam-Macam Variabel
            Setelah kita membicarakan beberapa pengertian dasar tentang variabel, berikut ini kita akan membicarakan beberapa macam variabel ditinjau dari aspek hubungan antar variabel yang digunakan untuk penelitian.
1. Variabel dependen (terikat).
            Variabel ini merupakan variabel terikat yang besarannya tergantung dari besaran variabel bebas. Besarnya perubahan yang disebabkan oleh variabel terikat ini, akan memberi peluang terhadap perubahan variabel terikat sebesar koefisien (besaran) perubahan dalam variabel bebas. Artinya, setiap terjadi perubahan sekian kali satuan variabel bebas, diharapkan akan menyebakan variabel terikat berubah sekian satuan juga. Sebaliknya jika terjadi perubahan (penurunan) variabel bebas sekian satuan, diharapkan akan menyebabkan perubahan variabel terikat sebesar sekian satuan juga[3].contoh pengguaan Pupuk dalam satua Kwintal, dan hasil produksi padi dalam satuan Ton. Bila terjadi perubahan  pada pupuk sebesar 1  satuan kwintal, diharapkan akan terjadi perubahan pada produksi sebesar 2  satuan Ton.



2. Variabel Moderator
            Analisis hubungan yang menggunakan minimal dua variabel, yakni satu variabel terikat dan satu atau beberapa variabel bebas, adalah variabel yang selain bisa memperkuat hubungan antar variabel, dilain pihak juga bisa memperlemah hubungan antara satu atau beberapa variabel bebas dan variabel terikat. Misalnya pelatihan yang diikuti karyawan sebuah perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan ketrampilan menyelesaikan tugas-tugas administrasi. Seluruh karyawan yang mengikuti pelatihan tersebut memiliki jenjang pendidikan yang sama. Tetapi setelah selesai mengikuti pelatihan dan dilakukan uji ketrampilan, ternyata kemampuan karyawan yang berasal dari sekolah kejuruan, memiliki ketrampilan yang lebih baik dibandingkan dengan karyawan yang berasal dari Sekolah Unum[4]. Perbedaan ketrampilan karyawan yang berasal dari sekolah Kejuruan, dibendingkan dengan Ketrampilan Kerja disebabkan oleh adanya perbedaan kemampuan menyerap materi yang disampaikan ketika melaksanakan pelatihan.
Kondisi ini bisa saja terjadi karena ada variabel moderator yang bisa menyebabkan karyawan yang berasal dari Sekolah Umum memiliki motivasi yang lebih rendah untuk mengikuti pelatihan jika dibandingkan dengan Karyawan yang berasal dari sekolah Kejuruan. Dalam contoh di atas pelatihan adalah variabel independen, prestasi kerja adalah variabel dependen, dan motivasi untuk mengikuti pelatihan adalah variabel moderator.
3. Variabel Intervening.
            Variabel yang bisa memperkuat atau memperlemah hubungan antar variabel (variabel moderator), secara teori merupakan satuan yang bisa diukur. Akan tetapi variabel yang nilainya secara satuan relatif tidak dapat diukur secara pasti, misalnya sedih, gembira, sakit hati, stress, frustasi dan sebagainya, merupakan variabel intervening. Contoh: meningkatnya hasil produksi padi dalam suatu lahan sawah yang diukur dengan satuan penggunaan biaya pupuk tinggi, biaya pembelian bibit padi tinggi, dan pengairan yang baik, tetap tidak mengalami peningkatan hasil produksi padi secara signifikan. Kemudian setelah diteliti secara seksama, ternyata sebagian besar lahan sawah sedang terserang hama tikus[5].
4. Variabel Kontrol
            Variabel yang sering digunakan dalam penelitian mahasiswa, selain variabel moderator dan variabel intervening adalah variabel kontrol. Variabel ini (kontrol), kualitas dan kuantitasnya bisa dikendalikan oleh peneliti sesuai dengan waktu dan tempat yang dikehendaki. Misalnya saja produktivitas lahan sawah sebagai variabel tak bebas yang diukur dengan satuan penggunaan bibit sebagai variabel. Peneliti menggunakan variabel kontrol dalam bentuk penggunaan pupuk, tentunya dalam kualitas dan kuantitas yang sama, akan tetapi penggunaan bibit sebagai bariabel bebas, kualitas dan kuantitas berbeda. Kualitas dan kuantitas bibit padi sebagai variabel bebas diukur dalam satuan kg, sedangkan produktivitas lahan sawah merupakan variabel tak bebas yang diukur dalam satuan ton.
C. Pengukuran Variabel
            Mengukur variabel adalalah mengidentifikasi konsep-konsep dan variabel-variabel dengan besaran nilai .Hal ini dilakukan setelah memperoleh ketentua data dari variabel-variabel itu. Hal ini disebabkan karan pengukur variabel itu adalah indicator-indikator variabel yang bersangkutan. Betapa perlunya validasi indicator variabel yang bersangkutan, maka kembali kepada pemahaman defenisi variabel itu.
             Variabel mana yang dapat diukur, apakah semua pariabel dapat diukur? Tentu tidak. Hanya variabel yang bersifat penomena continue yang dapat diukur itu. Sedangkan variabel dari penomena diskrit atau penomena terpisah-pisah, tidak dapat diukur tapi dapat dihitung saja. Seperti orang akan dapat mengukur berapa tinggi rendahnya suatu benda, tapi tidak dengan menangis.






a. Kesimpulan
            variabel adalah sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian  dan sering orang menyatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Variabel dalam suatu penelitian ditentukan oleh landasan teorinya dan ditegaskan oleh hipotesisnya. Karna itu landasan teorinya berbeda, variabel-variabel penelitiannya juga akan berbeda. Makin sederhana penelitiannya maka akan melibatkan variabel-variabel yang makin sedikit jumlahnya dan sebaliknya. Sebagai contoh hipotesis tentang pebedaan pengaruh metode diskusi dan metode ceramah tehadap prestasi belajar.yaitu metode mengajar dan prestasi belajar. Dalm contoh ini terdapat dua variabel.
            Akan tetapi secara teori, definisi variabel penelitian adalah merupakan suatu obyek, atau sifat, atau atribut atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara satu dengan lainnya


[1] Muhammad Nasir, Metode Penelitian, (Jakarta: Graha Indonesia, 1983) hal 122
[2] Htt/ Pengertian Variabel.co.id
[3] Husni Tamrin, Metodelogi Penelitian. (Pekanbaru: Suska Press, 2008) hal 47
[4] Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2006) hal 25
[5] Htt/ Variabel Dalm Penelirian Dakwah.Com





Tidak ada komentar:

Posting Komentar