Pages

JURUSANKU

Kamis, 15 September 2011


Etika Dan Estetika Mebentuk Moral dan Mental Mahasiwa
Oleh: Muhammad Haris

YuMiTa(411).jpg Indonesia adalah Negara republik dengan penduduk pemeluk agama islam terbesar dunia, di samping itu, juga memiliki jumlah budaya yang beragam dan suka yang banyak pula. Dengan keberagaman itu masyarakat hidup berdampingan dengan kebudayaan dan suku yang berbeda dengan tanpa membedakan satu suku dengan suku yang lain. Hal ini sesui dengan semboian Bhineka Tunggal Ika yang bertujuan menyatukan masyarakat dibawah satu pimpinan, berisikan budaya dan suku yang berbeda tersebut.
            Keberagaman suku dan budaya yang ada membuat ciri khas budaya mempunyai keberagaman. Keberagaman itu membuat sudut pandang dan pola fikir masyarakat terkadang sangat pragmatis, belum lagi kondisi mental masyaraka yang monopolisme. Ini bukan terjadi pada masyarakat golongan tua atau yang berpolitik, tetapi sudah menjadi mental mahasiswa dalam menyikapi sesuatu kejadian, mental yang terbentuk dari pengajaran orang tua sejak kecil, dan mental orang tua dalam mengajarkan anaknya terbentuk dari system yang tidak baik, sehingga menghasilkan mahasiswa sekarang yagn berpikiran prakmatis, tidak beretika dan kurangnya moral dalam menghargai pendapat orang lain. Datang kekampus hanya sebagai budaya dan tidak tau apa tujuan dari kuliah tersebut, tidak pernah bertanya siapa saya? Mengapa saya disini? Apa yang harus saya lakukan? Tujuan saya kemana dan saya mau apa? , sifat menganggap kampus adalah milik mahasiswa sehingga peralatan kampus adalah punya mahasiswa tanpa meminta izinpun kepada pihak yang bertanggung jawab pun bias terpakai, ini adalah suatu mental yang tidak baik dan menggantungkan pribadinya dengan orang lain tanpa kreatif sendiri untuk menjadi orang yang cita-citanya besar dan tidak sebanding dengan yang dia lakukan.
            Ini adalah budaya yang terjadi di mahasiswa, walaupun tidak mayoritas tetapi tidakpun minoritas. Maka amoralnya mahasiswa perlu di bina dan di arahkan dengan system yang baik dengan tidak hanya sebagai janji tetapi pembuktian dengan tindakan. Perbaikan mnoral mahasiswa bias diperbaiki lewat matakuliah dengan memberikan nilai-nilai agama. Pihak kampus pun perlu membuat mata kuliah pengajaran agama untuk seluruh mahasiswa, bukan membuang dan menyaring serta mengangga matakuliah agama yang tidak berkenaan dengan jurusan di refisi, tidak, itu adalah dasar pembentuk mental mahasiswa. Untuk orang tua perlu mendidik anak lebih baik lagi, apapun pendidikan yang diberikan kepada anak akan membentuk kepribadian anak. Dan masyrakat perlunya lagi meningkatkan dan mengajarkan moral yang baik kepada generasi muda seperti mahasiswa agar pembangunan Negara ini berjalan dengan baik  dan arah tujuan pembangunan itu jelas dan tidak abu-abu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar